Selasa, 31 Januari 2017

SUMBER-SUMBER PENCEMAR UDARA KRITERIA DAN GAS RUMAH KACA: ALAMIAH & ANTHROPOGENIC


Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global. 


Sedangkan, gas rumah kaca adalah gas-gas yang ada di atmosfer yang menyebabkan efek rumah kaca. Gas-gas tersebut sebenarnya muncul secara alami di lingkungan, tetapi dapat juga timbul akibat aktivitas manusia.


Pencemaran udara dan gas rumah kaca dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alamiah maupun kegiatan manusia (antropogenik). Sumber pencemar alamiah seperti akibat letusan gunung berapi, kebakaran hutan, dekomposisi biotik, debu, dan spora tumbuhan. Sedangkan sumber-sumber pencemar udara yang diakibatkan kegiatan manusia ini biasanya berhubungan dengan proses pertambangan, pembakaran bahan bakar fosil (minyak, gas, dan batubara) seperti pada pembangkitan tenaga listrik dan kendaraan bermotor, industri, rokok,  persampahan, pembakaran hutan, dan kegiatan rumah tangga. Berikut akan dijelaskan lebih lanjut mengenai kedua jenis sumber pencemar udara tersebut :


Sumber Pencemar Udara Alamiah

Sumber pencemar alamiah merupakan istilah untuk menunjukan pencemaran yang dilakukan oleh alam dan di luar campur tangan manusia seperti akibat letusan gunung berapi, kebakaran hutan, dekomposisi biotik, debu, dan spora tumbuhan.


A. Aktivitas gunung berapi
Gas vulkanik terbentuk selama terjadinya letusan gunung berapi letusan ini terjadi ketika gas-gas yang dilarutkan dalam batuan memperbesar tekanannya dan naik keatas sehingga bercampur dengan udara. Selain itu ketika air yang ada didalam perut gunung dipanaskan dengan suhu tinggi akan menghasilkan tekanan yang besar dan dapat menghancurkan batuan padat gas yang bercampur dengan udara kemudian membeku dan membentuk batu vulkanik dan kaca apabila tertiup oleh angin maka partikel ini akan berpindah hingga ribuan kilometer potongan batuan vulkanik dan kaca memiliki ukuran sangat kecil.


Gas-gas vulkanik yang di keluarkan akibat letusan gunung berapi ini adalah berupa H2O, CO2, CO, NO2 dan H2.


Ukuran butir-butir dari abu vulkanik yang berasal dari letusan gunung berapi sangat bervariasi dan berbeda beda batu yag berasal dari letusan gunung merapi akan jatuh ketanah dengan jarak yang deket dengan sumber letusan namun untuk partikel partikel yang ukuranya kecil akan tertiup oleh angin karena ukuranya sangat kecil dan ringan ukuran partikel partikel tersebut sebesar 2mm atau0,001 milimeter (1 / 25, 000 inci) bahkan lebih kecil lagi dan akan terbawa oleh angin dengan jarak beberapa kilo meter dari sumber letusan.


Berikut disajikan gambar yang menunjukkan pencemar yang dikeluarkan oleh letusan gunung berapi :
Pencemar yang dikeluarkan gunung berapi


B. Kebakaran hutan

Kebakaran hutan berakibat pada pencemaran udara oleh debu, gas SOx, NOx, COx, dan lain-lain dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan manusia, antara lain infeksi saluran pernafasan, sesak nafas, iritasi kulit, iritasi mata, dan lain-lain. Adapun polutan berbentuk partikel adalah asap berupa partikel karbon yang sangat halus bercampur dengan debu hasil dari proses pemecahan suatu bahan. Berikut disajikan gambar yang menunjukkan fenomena kebakaran hutan :

Kebakaran hutan di Indonesia akibat pengelolaan yang kurang baik

C. Dekomposisi biotik

Proses dekomposisi senyawa organik oleh mikroba merupakan proses berantai. Senyawa organik yang bersifat heterogen bercampur dengan kumpulan jasad hidup yang berasal dari udara, tanah, air, dan sumber lainnya, lalu di dalamnya terjadi proses mikrobiologis. Contohnya adalah kegiatan pengomposan. Pada saat terjadi dekomposisi/penguraian bahan organik yang sangat aktif. Mikroba-mikroba di dalam kompos dengan menggunakan oksigen akan menguraikan bahan organik menjadi CO2, uap air dan panas.


D. Debu

Debu ialah nama umum untuk sejumlah partikel padat kecil dengan diamter kurang dari 500 mikrometer. Di atmosfer Bumi, debu berasal dari sejumlah sumber yang disebarkan melalui angin, letusan gunung berapi, pencemaran, dll. Dampak pencemaran udara oleh debu bisa menyebabkan penyakit paru-paru (bronchitis) serta penyakit saluran pernapasan lainnya.


E. Spora tumbuhan

Pohon dan vegetasi lainnya berkontribusi akan serbuk sari dan spora dalam jumlah besar ke atmosfer kita.


F. Petir

Petir memiliki energy yang besar untuk memecah N sehingga dapat bersenyawa dengan dengan oksigen membentuk Nitrat (NO3)


Sumber Pencemar Udara Antropogenik

Masuknya zat pencemar oleh aktivitas manusia, yang pada umumnya tanpa disadari dan merupakan produk sampingan, berupa gas-gas beracun, asap, partikel-partikel halus, senyawa belerang, senyawa kimia, buangan panas dan buangan nuklir.


A. Kegiatan industri

Sumber pencemar udara yang berasal dari kegiatan industry merupakan pembakaran yang tidak bergerak, termasuk asap dari industri manufaktur, hasil pembakaran insinerator, furnace, dan berbagai tipe peralatan pembakaran dengan bahan bakar. Berikut disajikan gambar yang menunjukkan pemcemaran udara akibat cerobong asap pabrik :


B. Akibat aktivitas transportasi

Sumber ini termasuk asap yang dihasilkan kendaraan bermotor, pesawat, kapal laut, serta kendaraan lainnya. Kendaraan bermotor mengeluarkan zat-zat berbahaya yang dapat menimbulkan dampak negatif, baik terhadap kesehatan manusia maupun terhadap lingkungan. Zat berbahaya tersebut seperti timbal/timah hitam (Pb), suspended particulate matter (SPM), oksida nitrogen (NOx), hidrokarbon (HC), karbon monoksida (CO), dan oksida fotokimia (Ox).

Kendaraan bermotor menyumbang hampir 100 persen timbal, 13-44% suspended particulate matter (SPM), 71-89% hidrokarbon, 34-73% NOx, dan hampir seluruh karbon monoksida (CO) ke udara.


C. Pertambangan

Pertambangan merupakan kegiatan mengambil mineral dalam bumi dalam jumlah besar serta menggunakan peralatan besar. Tak jarang karena proses pertambangan mengeluarkan bahan kimia dan debu yang kemudian menyebabkan pencemaran udara. Pencemaran udara tersebut dapat menganggu kesehatan para pekerja tambang dan warga sekitar area pertambangan.

Debu di site pertambangan

C. Pertanian

Di zaman sekarang ini agar tanaman dapat tumbuh dengan baik dan sehat perlu diberikan pupuk dan obat anti hama seperti insektisida dan pestisida. Akan tetapi penggunaan bahan-bahan tersebut memiliki dampak yang tak baik bagi lingkungan. Pada insektisida, pestisida dan pupuk pertanian di dalamnya mengandung amonia atau NH3 yang sangat berbahaya bagi atmosfer. Dan tidak hanya menimbulkan pencemaran udara saja amonia tersebut juga dapat menyebabkan polusi air. Amonia ini memiliki pengaruh tidak baik baik bagi kesehatan, salah satu penyakit yang ditimbulkan karena amonia adalah bronkitis.


D. Pembakaran Sampah (Dalam Timbunan)

Timbunan sampah dapat menyebabkan berbagai masalah bagi kehidupan kita, baik secara langsung maupun tidak langsung. Sebagian besar penduduk perkotaan membuang sampah rumah tangga mereka ke tempat pembuangan akhir atau TPA. Sampah yang mengunung di tak jarang TPA membuat daerah sekitarnya menjadi tidak nyaman karena pencemaran udara yang ditimbulkannya. Sampah-sampah organik akan membusuk dan menghasilkan bau tidak sedap karena gas metana.

Timbunan sampah di Ancol

E. Aktifitas rumah tangga

Terdapat beberapa kegiatan rumah tangga yang dapat menyebabkan polusi udara. Kegiatan rumah tangga pertama yang dapat menyebabkan polusi udara adalah pembakaran sampah atau proses memasak yang masih menggunakan kayu bakar. Kegiatan rumah tangga kedua yang dapat menyebabkan pencemaran udara proses pengecatan rumah atau alat rumah tangga lainnya. Kandungan zat kimia pada cat mengeluarkan bau yang menyengat serta dapat menganggu kesehatan.




DAFTAR PUSTAKA
http://antipetir.asia/polutan-udara-penyebab-petir/ diakses pada 29 Januari 2017 pukul 22.45

0 Comments:

Posting Komentar